Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Juni 2011

Inilah Pernyataan Resmi Pemerintah soal Ruyati

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan melalui siaran pers yang dikirimkan kepada media, Minggu (19/6/2011) malam. Dalam siaran pers itu, pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam atas eksekusi mati terhadap tenaga kerja wanita Indonesia Ruyadi binti Satubi (54) di Arab Saudi. Ruyati dihukum pancung pada Sabtu (18/6/2011) lalu, karena membunuh majikannya, seorang wanita Arab Saudi bernama Khairiya binti Hamid Mijlid.

"Pemerintah Indonesia merasakan duka cita yang sangat mendalam, bersama dengan pihak keluarga almarhumah Ruyati atas pelaksanaan hukuman terhadap almarhumah," demikian termuat dalam siaran pers itu.

Pemerintah juga mengecam pelaksanaan eksekusi mati terhadap Ruyati. Menurut Kemenlu, eksekusi mati terhadap Ruyati dilakukan tanpa memerhatikan praktek internasional terkait dengan hak tahanan asing untuk memperoleh bimbingan kekonsuleran. Eksekusi mati itu juga dilaksanakan tanpa sepengetahuan KBRI di Riyadh. Atas hal tersebut, Kementerian Luar Negeri berencana memanggil Duta Besar RI di Riyadh untuk mendiskusikan permasalahan itu, juga menyampaikan sikap pemerintah RI kepada Duta Besar Arab Saudi di Jakarta terkait eksekusi Ruyati.

Kemenlu menyatakan sebelumnya telah berkomunikasi dengan pihak keluarga Ruyati untuk menjelaskan permasalahan hukum yang menjerat Ruyati di Arab Saudi. Kemenlu juga menjelaskan upaya-upaya yang telah ditempuh pemerintah untuk membantu proses hukum Ruyati, baik selama persidangan di pengadilan maupun mengupayakan pengampunan dari ahli waris korban untuk Ruyati. Namun, upaya tersebut tak mampu menyelamatkan Ruyati dari eksekusi mati.

Adapun, Ruyati berangkat ke Arab Saudi melalui penyalur tenaga kerja PT Dasa Graha Utama yang berlokasi di Pondok Gede, Kota Bekasi sejak 2008. Wanita itu terpaksa meninggalkan Indonesia demi memenuhi kebutuhan keluarganya setelah bercerai.



Presiden prihatin

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama pribadi dan Pemerintah Republik Indonesia telah menyatakan keprihatinannya dengan kasus Ruyati. Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.

"Presiden sangat prihatin dan betul-betul berduka atas apa yang menimpa Ruyati," kata Julian, ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (19/6/2011).

Rasa prihatin dan berduka itu juga ditujukan kepada keluarga almarhuman Ruyati. Julian mengatakan, tak ada instruksi khusus dari Presiden terkait penanganan kasus tersebut.

Sebelumnya, seperti diberitakan, menurut anak kandungnya, Evi (32), Ruyati kerap mendapatkan perlakuan kasar dari majikannya itu. "Mulai dari pemukulan, pelemparan, penendangan, hingga menimbulkan patah tulang pada bagian kaki, tapi tidak ada yang peduli," katanya.

Saat komunikasi terakhir dengan Ruyati, sekitar Desember 2010, pihak keluarga sudah memintanya pulang ke Tanah Air. Namun, Ruyati tidak juga pulang. Evi juga menyesalkan putusan eksekusi mati terhadap ibunya. Menurut dia, eksekusi mati seharusnya tidak terjadi jika advokasi Pemerintah Indonesia merespon cepat vonis mati terhadap Ruyati. Sekitar setengah tahun yang lalu, Ruyati membunuh majikannya dengan pisau dapur. Ruyati mengakui hal tersebut saat disidang di pengadilan. Pengadilan Syariah Arab Saudi kemudian memutuskan hukuman mati untuknya. Keputusan tersebut lalu disetujui pengadilan banding.

Nasib serupa dialami seorang TKW Asal Subang Darsem binti Daud Tawar. Darsem juga terancam hukuman mati akibat membunuh majikannya di Arab Saudi. Untungya, Darsem mendapat maaf dari ahli waris dengan syarat harus membayar 2 juta riyal atau sekitar Rp 4,5 miliar sebagai uang pengganti. Kini, pemerintah tengah menempuh proses banding untuk Darsem.

Sumber : Kompas.com

Kamis, 16 Juni 2011

Cuma Butuh 79 Tahun Untuk Gelar Sarjana

Mencari ilmu tidak pernah mengenal waktu. Inilah yang dilakukan Leo Plass, pria asal Redmond, Oregon, Amerika Serikat. Ia yang berhasil meraih gelar sarjana dari Eastern Oregon University, La Grande, pada 11 Juni lalu dalam usia 99 tahun.

Prestasi Leo Plass sekaligus meruntuhkan rekor manusia tertua, yang berhasil meraih gelar sarjana yang disandang oleh Nola Ochs. Nola berhasil meraih gelar sarjana dari Gubernur Kathleen Sebelius, Fort Hays State, 77 tahun kemudian setelah dia masuk tahun pertama kuliah pada 1930. Saat meraih gelar sarjana, Nola Ochs berusia 95 tahun.

"Saya cuma membutuhkan waktu 79 tahun untuk menyelesaikan kuliah," Leo Plass berkelakar saat dinobatkan sebagai manusia tertua sejagat seusai meraih gelar sarjana.

Atas desakan kemenakan pria itu, Eastern Oregon University yang dulu bernama Eastern Oregon Normal School memeriksa karya tulis Plass. Berdasarkan ketentuan yang diperbarui, Plass dinyatakan memenuhi syarat untuk meraih gelar setingkat sarjana.

Leo Plass meninggalkan bangku kuliah pada tahun 1930-an. Pada 79 tahun kemudian, Plass kembali ke kampus yang telah berubah banyak, untuk meraih gelar sarjana.

"Semua telah berubah. Mereka membawa saya keliling kampus. Ya ampun, semuanya sudah berubah," katanya.

Warga Redmond, Oregon, yang akan berusia 100 tahun pada 3 Agustus 2011 ini mengaku tidak memiliki keinginan atau rencana khusus untuk meniti karier lain dengan gelar barunya tersebut.

Ia mengatakan tak menyesal karena meninggalkan perguruan tinggi untuk bekerja. "Saya sempat kehilangan uang untuk kuliah sebesar 400 dolar AS. Jumlah itu sangat besar. Akhirnya saya terpaksa meninggalkan bangku kuliah," kata Plass.



"Saya kemudian bekerja di sebuah pabrik mantel. Saya mendapat uang dua kali lebih banyak. Saya terlena karena uang dan benar-benar meninggalkan bangku kuliah satu semester sebelum lulus," tambah Plass.

Jauh sebelum Nola Ochs berhasil menyabet gelar sebagai manusia peraih gelar sarjana tertua sejagat, gelar tersebut telah diraih oleh Allan Stewart yang berasal dari Australia.

Allan yang lahir pada 7 Maret 1915 ini berhasil meraih gelar sarjana hukum dari University of New England, New South Wales, Australia, pada usia 91 tahun 214 hari.

Sumber : Kompas.com

Membela Diri Dari Pelecehan Seksual, Gadis Ini Justru Dipidanakan

Ibunda Leni, mahasiswi yang dipidanakan pacarnya, shock. Dia tidak menyangka putri tunggalnya itu harus berurusan dengan pihak berwajib gara-gara membela diri saat dipaksa pacarnya bercumbu.

"Leni mungkin stres juga karena persoalan ini, tapi dia lebih kuat. Tapi ibunya sangat shock, beliau tidak menyangka anaknya bakal mengalami seperti ini," kata kuasa hukum Leni dari LBH Apik, Erna saat berbincang dengan detikcom, Jumat (17/6/2011).

Erna mengatakan, selama ini sang ibunda sendirian membesarkan Leni. Ibunya sering tidak berada di rumah karena harus mencari uang untuk kehidupan dan pendidikan Leni. Sementara ayah Leni telah meninggal dunia.

"Jadi ibunya selama ini kerja keras untuk kehidupan Leni dan juga untuk pendidikan Leni," kata Erna.

Leni berurusan dengan hukum saat pacarnya, Anjas, melaporkannya ke polisi. Anjas, seorang pria 27 tahun menuntut karena Leni telah menyiramnya dengan air panas. Wajah Anjas sempat lecet karenanya.

Namun bukan tanpa alasan Leni menyiram muka Anjas dengan air. Leni melakukan itu sebagai bentuk membela diri karena saat itu, Anjas yang mendatangi rumahnya mencoba berbuat hal yang tidak senonoh. Anjas menggerayangi tubuh Leni.



Peristiwa itu terjadi di rumah Leni di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat 22 November 2010. Saat itu, Anjas datang ke rumah Leni untuk membicarakan hubungan mereka yang sering diwarnai cek cok. Leni menyatakan ingin putus dari Anjas karena selama ini sering dipukuli.

Awalnya obrolan mereka baik-baik saja, namun sekitar pukul 19.30 WIB, Anjas mulai melakukan hal-hal aneh. Laki-laki itu mencoba merayu bahkan memaksa Leni untuk bercumbu, hal itu ditolak oleh Leni.

Leni berusaha melawan namun karena tenaga Anjas lebih kuat, Leni malah didorong balik oleh Anjas dan dipepet ke arah dinding. Leni menjerit minta tolong dan menggigit tangan Anjas.

Setelah 'berjibaku' agak lama Leni akhirnya bisa terlepas dari Anjas. Namun Anjas mengambil Blackberry milik Leni. Leni mencoba meminta kembali handphone-nya, Anjas tidak mau mengembalikannya.

Leni pun mengancam akan menyiramnya dengan air panas. Anjas tetap cuek. Leni lalu menyiram Anjas dengan air dari gelas yang ada di dekatnya. Akibat tersiram air panas, muka Anjas memang sedikit lecet, namun lukanya tidak parah.

Usai kejadian itu, Anjas langsung menelepon orang tuanya yang kemudian mengadukan Leni ke polisi. Leni dikenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman 2,5 tahun penjara. Sidang Leni kini sedang berlangsung di PN Jakarta Pusat.

Sumber : Detik.com

Hot News : Akhirnya Abu Bakar Ba'asyir Di Vonis 15 Tahun Penjara

Direktur Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Media Center, Sonhadi, mengatakan vonis 15 tahun yang diputuskan oleh majelis hakim terhadap terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir merupakan keputusan yang lucu.

Dalam persidangan yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Herry Swantoro tersebut, Ba'asyir divonis karena terbukti sebagai aktor intektual kasus pelatihan bersenjata api di Pegunungan Jalin Jantho di Aceh Besar pada Februari 2010.

"Kita akhirnya mendengarkan dagelan persidangan dari Ustadz Abu, dia diputus 15 tahun penjara, ini keputusan yang sangat lucu dan menggelikan sekali. Kenapa? karena ada perbuatan yang secara hukum positif terlalu banyak debatable-nya, Dan pelatihan militer itu tidak ada dalam pasal hukum teroris, ini fakta-fakta," kata Sonhadi kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011).

Sementara itu ditemui secara terpisah, pengganti Abu Bakar Ba'asyir di Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Akhwan mengatakan, vonis 15 tahun yang diberikan majelis hakim kepada Ba'asyir sangat tidak manusiawi.

Menurutnya, Ba'asyir tidak pernah terbukti melakukan pelanggaran dalam pasal-pasal dakwaan tersebut. "Dan 35 saksi juga tidak mengenal dengan Abu Bakar Ba'asyir. Ini indikasi bahwa umat Islam mengalami diskriminasi yang luar biasa. Kenapa agama lain diberikan ruang yang luas tapi umat Islam diatasi dan tidak pernah diberikan porsi yang seimbang," katanya.

Ditambahkan Akhwan, walaupun Ba'asyir telah divonis bersalah, pihaknya akan tetap menghormati amir Jamaah Ansharud Tauhid tersebut. Menurut dia, pihaknya akan selalu menggangap Baasyir sebagai seseorang nasionalis sejati yang sangat peduli dengan nasib bangsa ini. "Dimana beliau melihat bangsa ini dari sudut agama yang selama ini hanya menggunakan pendekatan poitik dan sosial makanya tidak pernah selesai. Dan kita tetap akan ikuti arahan beliau, program-program JAT akan kami laksanakan, tidak ada anggota yang keluar dari pijakan-pijakan yang sudah ada," tukasnya.



Vonis yang diterima Ba'asyir jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa yang mengajukan hukuman penjara seumur hidup. Dalam berkas putusannya, hakim menilai, hakim menilai Ba'asyir terbukti menghasut untuk melakukan perbuatan teror. Hasutan itu diwujudkan para peserta pelatihan dengan melakukan penyerangan dengan senjata api kepada polisi dan fasilitas umum. Penyerangan itu, menurut hakim, telah menimbulkan suasana teror di masyarakat.

Dalam pertimbangan putusan, hal yang memberatkan yakni perbuatan Ba'asyir tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan terorisme. Selain itu, Ba'asyir pernah dihukum. Adapun hal yang meringankan yakni Ba'asyir berlaku sopan selama persidangan dan telah lanjut usia.

Sumber : Kompas.com

Yuk Lihat "Live Streaming" Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan total yang terjadi pada Kamis (16/6/2011) dini hari tadi menarik minat masyarakat untuk turut menyaksikan. Planetarium Taman Ismail Marzuki menjadi salah satu tempat yang dituju. Ratusan orang memadati tempat ini sejak sebelum tengah malam.

Kegiatan pengamatan gerhana Bulan total di planetarium dikoordinir oleh Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ). Empat teleskop dipersiapkan untuk memberi fasilitas pengamatan bagi masyarakat, sementara 1 teleskop lagi dipakai untuk tujuan astrofotografi.

"Gerhana totalnya itu mulai sekitar pukul 01.30 WIB. Kalau puncaknya sekitar pukul 02.30 WIB. Pukul 04.05 WIB, totalitas pun berakhir dan Bulan mulai menampakkan dirinya. Akhirnya, menjelang pukul 06.00 WIB, gerhana pun berakhir," kata Muhammad Rayhan, koordinator HAAJ.

Rayhan menjelaskan, saat gerhana total, Bulan tampak blur. Jadi, kurang bisa membandingkan bagian gelap dan terang. Saat fase gerhana di mana Bulan tertutup setengah dengan fase Bulan separuh pun akan berbeda. Saat fase gerhana setengah tetap akan lebih blur karena Bulan tertutup Bumi.

Lebih lanjut, Rayhan menjelaskan bahwa saat terjadi gerhana, Bulan, Bumi, dan Matahari terletak dalam satu garis lurus. Saat gerhana Bulan total, seluruh permukaan Bulan benar-benar tertutup oleh Bumi. Meskipun demikian, Bulan tidak akan berwarna gelap seperti Matahari ketika mengalami gerhana.

"Ini karena Bulan bukan merupakan sumber cahaya. Bulan adalah benda langit yang terangnya karena sinar Matahari. Jadi walaupun tertutup Bumi, cahaya Matahari yang ada di balik Bumi tetap bisa menerangi Bulan," ungkap Rayhan ketika berbincang dengan Kompas.com di sela pengamatan, dini hari tadi.

Menguraikan sebab lain, Rayhan mengatakan bahwa Bulan berwarna merah karena pengaruh atmosfer. "Merah ini karena pengaruh atmosfer. Ini bisa jadi juga indikator polusi. Kalau polusinya makin tinggi, warna merahnya makin pekat," ujar Rayhan yang dalam pengamatan juga bertugas mengambil foto.



Mengamati selama berjam-jam, Rayhan dibantu anggota HAAJ lainnya berhasil memotret tahapan gerhana. Dalam foto-foto jepretannya, tampak tahapan di mana Bumi menutupi Bulan, tahapan di mana Bulan benar-benar berwarna merah hingga saat Bulan mengintip keluar menampakkan dirinya kembali.

Di tahap akhir gerhana, kejutan datang. Planet Jupiter menampakkan dirinya. "Ayo yang sudah bosan ngamat Bulan bisa lihat Jupiter," katanya pada anggota HAAJ lainnya. Jupiter tampak di timur dengan warna putih walaupun tampak sangat kecil. Satelit Jupiter pun terlihat dalam pengamatan lebih detail.

Rayhan mengaku cukup senang dengan antusiasme masyarakat melihat gerhana meski akhirnya harus antre memakai teleskop. Tentang aktivitas shalat gerhana, ia berkomentar, "Ini bisa jadi indikasi mereka sudah aware dengan fenomena ini."

Satu hal yang disesalkan cuma awan yang beberapa kali menghalangi pengamatan. Rayhan mengatakan, masyarakat yang saat ini belum bisa mengamati gerhana karena halangan awan bisa menunggu lagi Desember tahun ini.

"Nanti akan lebih ramai pasti karena terjadinya sore sampai malam. Apalagi nanti kejadiannya pas malam Minggu, planetarium harus siap-siap juga. Semoga nanti bisa lihat," tuturnya.

Sumber : Kompas.com

Selasa, 14 Juni 2011

Burung Gagak Ini Selain Berkicau Juga Mengucapkan Allah Akbar

Burung gagak umumnya bersuara parau dengan bunyi kaaakkk... kaakkkk.... Namun, burung gagak milik Muhammad Romadhony (36), warga Kelurahan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, ini tergolong aneh.

Tidak sekadar berkicau, burung berwarna hitam yang diberi nama Gagak Raja itu bisa mengucapkan 13 kata, di antaranya adalah kalimat takbir "Allahu akbar".

"Selain itu, juga sering berkicau layaknya bayi menangis, meneriakkan kata asoy, assalam, dan suiiiitt kalau ada cewek lewat," kata pria yang akrab dipanggil Dhony itu.

Menurut Dhony, burung yang diyakininya sebagai gagak tersebut dibeli dari temannya di Banyuwangi. Namun, saat itu si gagak masih belum bisa berkicau. "Sejak kecil saya memang suka burung. Melihat teman punya burung itu, saya kepingin memilikinya," katanya, Sabtu (14/5/2011).

Burung itu oleh Dhony ditukar dengan mobil merek Timor miliknya. "Itu sekitar 2 tahun lalu. Kalau diuangkan seharga Rp 45 juta. Setelah dirawat, kicaunya terus bertambah. Sekarang ini sudah bisa 13 kicauan," akunya.

Apakah burung tersebut setiap harinya diajari untuk berkicau kalimat takbir? Dhony mengaku tidak pernah dengan sengaja mengajarinya mengingat gagak bukanlah burung berkicau. "Kalau burung lainnya memang diajari khusus berkicau oleh joki bunyi burung. Kalau gagak itu tidak pernah," katanya.

Mungkin kata Dhony, ia bisa berkata-kata lantaran sering mendengar kalimat takbir itu. "Ia bahkan bisa menirukan bunyi anak menangis yang mungkin meniru dari tangisan anak," akunya.

Sejak diketahui burung gagak itu bisa berkicau, banyak orang menawarnya. "Sekarang sudah ada yang menawar seharga Rp 100 juta," akunya.

Merawat burung gagak itu juga tak terlalu susah. Makanannya hanya daging ayam goreng, sayur-sayuran, dan buah-buahan. "Setiap paginya, kalau tidak dimandikan, akan ngoceh terus karena merasa gerah. Setelah dimandikan akan diam dan akan berkicau normal," kata Dhony.

Sumber : Kompas.com

Senin, 13 Juni 2011

Nama Nunun Daradjatun Nongol di Situs Interpol

Setelah resmi jadi tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti pun masuk dalam daftar orang yang paling dicari oleh Interpol.

Berdasarkan penelusuran okezone di situs Interpol, Senin (14/6/2011), nama Nunun masuk dalam daftar Red Notice. Namun nama Nunun yang tertera bukanlah Nunun Nurbaetie, melainkan Nunun Daradjatun. Dia memakai nama belakang suaminya, Adang Daradjatun.

Berikut data Nunun yang tercantum di situs Interpol:

Present family name: DARADJATUN
Forename: NUNUN
Sex: FEMALE

Date of birth: 28 September 1950 (60 years old)
Place of birth: SUKABUMI, Indonesia
Language spoken: English, Indonesian
Nationality: Indonesia

Height: 1.55 meter <-> 61 inches
Weight: 55 kg <-> 121 pounds
Colour of eyes: BLACK
Colour of hair: BLACK

Categories of Offences: FRAUD
Arrest Warrant Issued by: Corruption Eradication Commission (KPK) / Indonesia

Sumber : Okezone.com

129 Daerah di Indonesia Berpotensi Diterjang Tsunami

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan 129 daerah di Indonesia rawan terjangan tsunami. Warga diminta jangan panik namun tetap waspada.

Peneliti LIPI Del Afriadi Bustami membeberkan daerah yang rawan tsunami tersebar di pesisir barat Sumatera, pesisir selatan Jawa, Maluku, dan Papua. “Ada 129 daerah di Indonesia berpotensi terjadi tsunami, termasuk Aceh,” ucap Afriadi di Sabang, Aceh.

Dia menjelaskan, pesisir barat Sumatera dan pesisir selatan Jawa berpotensi tsunami karena kawasan ini berada pada lempengan Samudera Hindia dan Australia. Di Sumatera, daerah berpotensi tsunami meliputi pesisir barat selatan Aceh hingga Sumatera Utara termasuk Pulau Nias, kemudian pesisir barat Sumatera Barat, Lampung, hingga Bengkulu.

“Daerah di pesisir selatan Pulau Jawa juga sama berpotensi tsunami, karena berada di lempengan,” tambah pria yang akrab disapa Fidel ini.

Menurutnya, daerah di luar Pulau Sumatera dan Jawa yang berpotensi diterjang tsunami adalah Maluku dan Papua karena dua wilayah itu berada di lempengan Pasifik.

Ditegaskan, informasi ini jangan membuat masyarakat panik, namun lebih meningkatkan kewaspadaan. Pengetahuan mengenai daerah-daerah terdampak gempa bumi penting diketahui masyarakat.

Selain itu pemerintah daerah setempat diminta melakukan langkah preventif agar dampak bencana tidak masif dan korban dapat dihindari.

Sumber : Okezone.com

Inilah Kronologi Jatuhnya Atlet Terjun Payung di Bandung

Jatuhnya dua atlet terjun payung di Banadara Sulaeman Bandung pada Senin pagi diduga akibat kesalahan prosedur. Bagaimanakah kronologinya?

Berikut kronologi jatuhnya dua penerjun tersebut seperti diungkapkan Marasma TNI Kasdartap II Bandung Wahyudin, Senin (13/6/2011):

“Tim berangkat dari Bandara Husein Sastranegara bersama dengan sejumlah penerjun lainnya dari Paskhas, militer, dan atllet,” kata Wahyudin.

Saat berada di ketinggian 7.700 kaki atau 2.500 meter seluruh penerjun mulai meninggalkan pesawat Fokker 27. “Diduga kedua penerjun tidak menggunakan otomat atau alat otomatis untuk membuka parasut,” tuturnya.

Saat berada di batas aman atau ada di ketinggian 1.500 kaki payung Yonas tidak terbuka. “Diduga Yonas pingsan karena kekurangan udara atau hipoksia,” tandasnya.

Sementara itu Yudo Baskoro, yang juga pembimbing Yonas, langsung mengejar anak bimbingnya. Nahas payungnya juga tidak terbuka saat berada di ketinggian sekira 500 meter dari permukaan tanah.

“Karena merasa tanggung jawab melatih dan berusaha mengejar untuk mencabut payung Yonas, namun mereka terburu langsung jatuh,” tandasnya.

Saat ini kedua jenazah berada di RS Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani autopsi. Belum diketahui apakah korban akan langsung dimakamkan keluarga.

Sumber : Okezone.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons